Daftar Tempat Wisata yang dikunjungi di hari ketiga :
- Kek Lok Si Temple
- Pasar Chowrasta
- Cheong Fat Tze Mansion
- Esplanade
- Fort Cornwallis
- Penang Time Tunnel
Di hari ketiga, rencana saya adalah mencoba untuk berkonsultasi dengan Dokter spesialis pencernaan di Gleneagles Hospital. Kami breakfast di hotel pagi ini dan kami keluar dari hotel sekitar jam 9:30 dengan diantar mobil hotel. Setelah mencoba menanyakan ke bagian pendaftaran rumah sakit, ternyata mereka tidak setuju bila saya ingin berkonsultasi dengan dokter pencernaan. Mereka justru menganjurkan saya untuk langsung menemui dokter bedah. Dari sana saya pun langsung berkesimpulan bahwa konsultasi akan sia-sia dilakukan, karena sepertinya semua penderita batu empedu yang berobat ke sini akan berujung ke meja operasi.
Karena sudah tidak ada yang bisa kami lakukan di rumah sakit, maka kami pun memutuskan untuk mulai jalan-jalan. Kami keluar dari rumah sakit sekitar jam 10:30. Tujuan pertama jalan-jalan kami hari ini adalah Kek Lok Si Temple (极乐寺). Karena ada bus stop di depan hotel, saya memutuskan untuk naik bis. Karena tidak ada bis yang bisa langsung menuju ke Kek Lok Si, kami harus naik bis no 103 ke Komtar dahulu. Komtar adalah terminal bis yang ada di pusat kota Georgetown. Hampir semua bis rapid Penang akan melewati Komtar. Oleh karena itu, bila anda ingin berjalan jalan di Penang dengan menggunakan bis dan tidak ada bis yang langsung bisa membawa anda ke tempat tujuan, maka selalu jadikan Komtar sebagai pilihan utama untuk transit. Tarif dari bus stop di depan Gleneagles ke Komtar RM 1.40. Setelah sekitar 15 menit perjalanan, kami pun sampai di bus stop Komtar. Terminal bisnya ada di dalam gedung tempat kami turun dari bis. Bila anda bingung mencari di mana terminalnya, tanya supir bisnya aja, mereka pasti akan memberi tahu.
Dari terminal bis Komtar, kami menggunakan bis no 201 menuju ke Kek Lok Si Temple. Tarif bis dari komtar – Khe Lok Si adalah RM 2. Lama perjalanan dari terminal bis Komtar ke Kek Lok Si adalah sekitar 30 menit. Kami turun di Pasar Air Hitam. Dari bus stop menuju ke kuil jaraknya sekitar 200 meter saja.
Kek Lok Si Temple
Setelah melewati pasar, cari jalan masuk melalui sebuah jalan kecil menyerupai gang yang ada di kiri jalan. Jalan ini berbentuk seperti terowongan dengan banyak anak tangga dipenuhi oleh banyak toko yang berjualan beraneka souvenir, baju, dll di kiri kanannya. Sekilas, ini mirip seperti jalan naik bila kita ke Great Wall Ba Ta Ling yang ada di Beijing. Selanjutnya, kita tinggal menyusuri jalan bertangga untuk menuju ke vihara Kek Lok Si. Bagi yang jarang berolahraga, menyusuri anak tangga ini mungkin akan sedikit melelahkan. Sesampai di kuil, kita akan berada di bagian tengah dari Vihara. Secara garis besar, vihara ini dibagi menjadi 3 bagian. Yaitu bagian tengah adalah tempat kita masuk. Di bagian kanan, kita akan menuju ke bagian pagoda. Untuk masuk ke bagian kanan, kita harus membayar sumbangan sebesar RM 2. Sedangkan di bagian kiri vihara, kita akan menuju area paling tinggi dari vihara di mana terdapat patung raksasa dewi Kwan Yin serta patung 12 shio di sana. Untuk menuju ke sana kita harus naik lift dengan tarif sebesar RM 32.
Di vihara ini, kita juga bisa memasang semacam pita berisikan doa keberuntungan bagi mereka yang percaya. Ada berbagai macam tulisan bertuliskan doa-doa yang mengharapkan kehidupan kita bisa lancar dan lebih baik.
Setelah puas berjalan-jalan dan berfoto, kami pun turun ke tempat awal kami masuk. Sebelum ke tempat wisata selanjutnya, kami pun memutuskan untuk makan di Restaurant Vegetarian yang ada di jalanan lorong bertangga, tepat setelah kita keluar dari vihara. Karena cuaca yang panas, masuk ke dalam restaurant yang ber-AC ini bener-bener luar biasa nyaman. Apalagi makanannya lumayan enak-enak. Harga dari makanannya pun relatif terjangkau. Kami akhirnya memesan nasi goreng, bakmie goreng dan mihun goreng. Harga per porsinya sekitar RM 5-6 saja.
Setelah makan, kami pun turun dan kembali ke pasar Air Hitam. Kami menyempatkan untuk berbelanja lychee dan durian di tempat ini. Durian di tempat ini sedikit berbeda dengan durian di Indonesia. Warnanya sedikit kemerahan. Rasanya juga lebih enak dari durian montong yang ada di Indonesia.
Selanjutnya kami berencana melanjutkan perjalanan ke tempat wisata berikutnya yaitu Penang Hill atau biasa disebut dengan Bukit Bendera. Penang Hill ini lokasinya hanya berjarak sekitar 1.5 km dari vihara Kek Lok Si. Untuk menuju Penang Hill, kita dapat menggunakan bis 204 dari vihara Kek Lok Si. Sayang sekali, saat kami naik ke bis 204, supir bis bilang bahwa Penang Hill ternyata ditutup untuk umum mulai tanggal 16-19 Juni. Kami pun mengurungkan niat untuk pergi ke sana. Karena bertepatan dengan datangnya bis 201, maka saya pun langsung naik 201 untuk kembali ke Komtar. Tarif bis dari vihara Kek Lok Si ke Komtar adalah RM 2. Karena barang bawaan kami yang lumayan banyak, sesampainya di Komtar, kami pun memutuskan kembali ke hotel dulu.
Sesampai di hotel, kami pun beristirahat. Dan karena Papa dan Mama saya memutuskan untuk beristirahat, akhirnya saya memutuskan untuk berjalan-jalan sendiri menjelajahi pusat kota Georgetown. Dari hotel saya tempat menginap, saya menggunakan bis 101 yang ada di depan hotel untuk menuju ke Komtar. Tarif dari Berjaya Hotel ke Komtar adalah RM 2. Sesampainya di Komtar, saya pun mulai menjelajahi kota Georgetown baik dengan berjalan kaki maupun menggunakan bis. Berikut adalah tempat-tempat yang sempat saya kunjungi :
Pasar Chowrasta
Ini adalah pasar tradisional yang jualannya macem-macem, mulai dari sayur serta jajanan. Tempat ini sama seperti pasar yang ada di Indonesia dan saat saya berkunjung di sini, yang berjualan juga tidak terlalu banyak. Jadi menurut saya tempat ini tidak terlalu spesial
Cheong Fat Tze Mansion
Rumah orang kaya asal Cina yang menang UNESCO Conservation Heritage Award. Rumah ini cukup unik karena mempertahankan semua isi perabotannya yang bernuansa jaman dahulu. Untuk masuk ke rumah ini, anda diwajibkan untuk membayar RM 16 untuk orang dewasa dan RM 8 untuk anak-anak. Sayang sekali, waktu saya datang ke sini (sekitar jam 16:00), petugas bilang bahwa tempat ini sudah tutup.
Muzium Negeri Pulau Penang (Penang State Museum)
Museum ini terletak di Jalan Furquhar. Lokasinya berdekatan dengan Fort Cornwallis. Museum ini terdiri dari 2 lantai berisi koleksi gambar-gambar, peta serta berbagai peninggalan sejarah Pulau Penang. Bagi kamu yang menjelajah Georgetown dengan berjalan kaki, saya sarankan untuk berkunjung ke sini. Karena ruangannya ber-AC, jadi bisa sekalian ngadem dulu. Harga tiketnya pun cuma RM 1 / orang. Sayangnya saat saya sampai di sini, museumnya sudah tutup karena jam sudah menunjukkan lebih dari jam 4 sore.
Esplanade
Area tepi laut yang ada di sebelah Fort Cornwallis. Di sini juga ada tugu peringatan War Memorial untuk mengenang korbang-korbang perang dunia. Sisi utara dari Esplanade ini berbatasan dengan laut. Sepanjang garis pantai di utara Esplanade ini dibangun bangku-bangku untuk tempat bersantai para turis yang ingin menikmati pemandangan laut di utara Pulau Penang ini. Sayangnya karena cuaca yang cukup panas, jadi saya pun tidak banyak menghabiskan waktu di sini dan langsung menuju ke Fort Cornwallis.
Fort Cornwallis
Benteng berbentuk persegi yang ada di ujung Esplanade. Ini adalah benteng peninggalan tahun 1786 (berarti sudah berumur lebih dari 200 tahun). Di area ini kamu juga bisa masuk ke dalam benteng. Tiket masuknya RM 2. Ada apa saja di dalam? Tidak banyak sih. Di dalam benteng, kamu akan menemukan patung kapten Sir Francis Light (sang pendiri Fort Cornwallis), meriam Seri Rambai serta bangunan tua berisi puing-puing sisa-sisa dari peninggalan benteng ini.
Penang Time Tunnel
Penang Time Tunnel atau terkadang disebut dengan Pinaon Time Tunnel adalah museum yang berisi tentang sejarah dari Penang yang dipadukan dengan seni kreatif. Tempatnya sendiri cukup terpencil dan sama sekali tidak ada papan penunjuk menuju tempat ini. Dari luar tempat ini mirip seperti ruko biasa. Walaupun begitu, tempat ini menurut saya cukup lumayan, walaupun tiket masuknya memang agak mahal. Harga tiket masuknya adalah sebesar RM 30. Di dalam museum ini anda akan menjelajah lorong-lorong yang penuh dengan catatan sejarah dan benda-benda peninggalan Pulau Penang. Setelah mengetahui sejarah Penang, kita juga masuk ke dalam ruangan-ruangan dengan background gambar 3 dimensi ala Street Art, ruangan gelap yang bisa menyala saat terkena cahaya blitz, serta ruangan terbalik. Bagi anda yang hobi narsis, tempat ini sangat cocok untuk dikunjungi.
Dari Penang Time Tunnel, saya memutuskan untuk pulang ke Hotel. Sebenarnya masih ada beberapa tempat yang belum dikunjungi, seperti Pinang Peranakan Mansion, Sri Maha Mariamman Temple, Little India, Khoo Kongsi Temple serta Clan Jetty. Tapi karena waktu sudah menunjukkan pukul 18:00, maka banyak dari tempat-tempat tersebut sudah tutup. Oleh karena itu saya pun memutuskan untuk pulang ke Hotel. Dari Penang Time Tunnel saya ke bus stop yang ada di Jalan Lebuh Light. Dari sana saya naik bis CAT (Free Bus yang mengelilingi area Georgetown) menuju ke Komtar. Tidak seperti yang ada di Kuala Lumpur, penampakan luar bis CAT ini mirip seperti bis Rapid Penang yang berbayar. Perbedaannya mungkin terlihat dari nomor bisnya yang biasanya berlambang CAT. Dari Komtar, saya naik bis 101 dan turun di depan Gurney Plaza (jalan raya yang ada di belakang dari Berjaya Hotel. Jaraknya sekitar 200 meter). Tarif bis dari Komtar ke Gurney Plaza adalah RM 1.4.
Jalan-jalan di Penang (Hari ke 3) : Kek Lok Si Temple, Georgetown is a post from: Vendy's Journal of Life
Incoming search terms:
- harga tiket pinaon time tunel di penanag
- tentang penang time tunnel